Dengan Kamu

Annisa Wicaksono
1 min readMay 30, 2023

--

Dengan kamu, aku pikir semuanya akan mudah. Semudah aku yang terperangkap pada senyum kamu, ketenangan kamu, dan bagaimana mudahnya kamu membuat aku terbiasa dengan hadirmu.

Dengan kamu, aku percaya bahwa cinta itu bukan tentang bagaimana menyamakan persamaan di antara kita, tapi bagaimana dua sisi yang berbeda terlihat begitu indah bersama.

Tapi ternyata, segala yang mudah itu sekarang terlihat fana. Aku yang terbiasa melihat hadirmu, justru sulit menangkap bayanganmu. Aku yang mengingat suaramu sebagai pengantar tidur, mulai tidak mengenalinya ketika ada telfon masuk.

Aku terperangkap dalam nyamannya kemudahan mencintai bersama kamu. Aku lupa cinta yang mudah itu sulit dipertahankan.

Aku tidak suka bagaimana aku yang tidak mampu lagi mengejar kamu di antara waktu dan jarak. Aku tidak suka bagaimana aku yang merasa merindukan kamu tapi aku tersiksa dengan keadaan bersama kamu.

Aku menangis di dalam bagaimana lelahnya hari kita, tapi sulit untuk saling bertumpu.

Sayang, kita sangat indah ketika bersama. Mencintai kamu begitu mudah ketika kita bersama. Tapi ternyata, seperti yang kamu ucapkan tadi malam.

Mungkin Tuhan membuat kita bersama tapi bukan untuk menyatukan kita.

Dengan kamu, aku menyadari mencintai itu mudah, tapi bertahan tidak hanya membutuhkan kemudahan dan kenyamanan.

-ich

--

--